Senin (15/05/17) kemarin bertempat di Gedung Bentara Budaya Bali Jl. Profesor Ida Bagus Mantra nomor 88a Ketewel Gianyar Bali, Bentara Budaya Bali melaksanakan Workshop Cipta Lagu Anak yang bernama “Dendang Kencana”. Workshop ini merupakan salah satu acara besar yang diadakan setiap tahun oleh Bentara Budaya di bawah naungan Kompas Gramedia yang bertujuan untuk membangkitkan kembali lagu anak-anak karena melihat sebagian besar anak-anak saat ini lebih senang menyanyikan lagu orang dewasa.
“Lagu anak-anak kan sekarang sudah memprihatinkan ya, kita bukan menyalahkan genre lagu apapun tapi yang salah itu anak-anak menyanyi lagu yang tidak sesuai dengan umurnya, melihat lagu anak-anak yang hampir tidak ada dan jarang serta hanya ada lagu lawas,” ungkap Ika W. Burhan selaku Ketua Pengelola Bentara Budaya Jakarta.
Workshop Cipta Lagu Anak ini diselenggarakan di empat tempat yaitu Jakarta, Solo, Yogyakarta dan terakhir di Bali yang di ikuti oleh 47 peserta dan sasaran utama penyelenggaraan workshop ini adalah Guru atau Tenaga Pendidik Paud, TK dan SD.
“Sasaran kita adalah Guru Paud, TK dan SD. Kenapa tiga golongan itu? paling engga mereka yang paling sering mengubah lagu, misal saat anak-anak masuk kelas dan berbaris. Daripada mengubah lagu orang bikin lagu sendiri gitu kan,” ujar Ika W. Burhan.
Dian Hadipranowo yang merupakan seorang pencipta lagu dan produser musik bersama dengan Caecilia Hardani adalah Dosen Jurusan Seni Musik Universitas Jakarta menjadi narasumber dalam penyelenggaraan workshop ini. Dalam workshop ini peserta di bagi menjadi sepuluh kelompok, dan masing-masing kelompok ditugaskan untuk menciptakan lagu berdasarkan materi yang dipaparkan oleh kedua narasumber, dengan tema yang sudah didapatkan secara acak.
“Sepuluh kelompok tadi harus mempresentasikan lagu ciptaannya masing-masing dengan tema yang didapatkan, baik mengenai lagu atau not yang dipakai. Lalu setelah itu mereka praktek nyanyi sambil gerak, dan nanti akan di evaluasi oleh narasumber ini,” tutup Ika W. Burhan.
Workshop ini dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 15 Mei 2017 sampai dengan tanggal 16 Mei 2017 yang dimulai dari jam 08.00 Wita. Banyak peserta merasakan keseruan dan kepuasaan setelah mengikuti workshop ini. Seperti halnya Alit yang merupakan pendidik musik mengaku mendapatkan pengetahuan setelah mengikuti workshop ini dan berharap workshop ini lebih sering lagi diadakan. Sependapat dengan Alit, salah seorang mahasiswa IHDN bernama Armi juga mengungkapkan keseruannya usai mengikuti workshop dan berharap siswa serta mahasiswa lebih banyak diundang dalam workshop ini. Senada dengan Alit dan Armi, Gurus SDN 2 Sayan, Ubud mengatakan bahwa workshop ini penting bagi pengajar untuk menambah pengetahuan pribadi maupun untuk umum dan anak didiknya. (San6)