Bali – Budaya adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup. Tidak hanya lokal namun budaya perlu diperkenalkan di interlokal sebagai daya tarik budaya yang tidak semua negara memiliki kesamaan budaya. Tak dapat dipungkiri budaya merupakan aset berharga bangsa Indonesia untuk menambah eksistensi di jagat global.
Penghargaan berkenaan dengan kebudayaan sering diperoleh Indonesia dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi nusantara. Salah satunya Bee Handycrafts sebuah UKM (Usaha Kecil dan Menengah) pengrajin kipas milik A.A.A. Mas Utari Noviyanthi, SH ingin menjaga eksistensi budaya nusantara khusus nya Bali yang tersohor dengan kebudayaannya yang kental.
Berawal dari pemikiran kurangnya pasar kipas kayu di Bali dan melihat sisa kain kebaya yang menumpuk dan sayang untuk dibuang, Ibu Gek Mas berinisiatif untuk mengolah limbah kain menjadi kerajinan tangan kipas yang mampu menarik perhatian dan dengan design yang update, namun tetap menjaga keasrian budaya Bali dalam kipas tersebut.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Bee Handycrafts yang diambil dari istilah lebah dalam bahasa Inggris ini sudah banyak pengalaman ditingkat Internasional, baik dalam bidang pameran atau menjadi sponsor acara besar. Penghargaan yang diperoleh pun bukanlah sekedar penghargaan. Usaha yang berdiri sejak tahun 2007 ini tidak akan bisa berdiri hingga sekarang tanpa adanya dukungan dari kerabat Ibu Gek Mas.
“Tentu semua orang terdekat, kalau tante ngga pernah bilang kalau punya ide tapi pas idenya udah tersalurkan, udah oke, dan bisa ditunjukan baru tante perlihatkan. Keluarga selalu support, sahabat, teman dan bank juga support terus. Pemerintah kota denpasar, serta ibu walikota juga memberi kesempatan untuk UKM baru,” terang Ibu Gek Mas
Bee handycrafts sudah memiliki 41 karyawan, namun 33 karyawan lainnya merupakan borongan yang tidak selalu bekerja di pusat pembuatan. Penjualan Bee berfokus pada hotel sebagai sasaran utama penjualan kipas modern ini, tak tanggung tanggung hotel bintang 5 di Bali lah yang menjadi sasaran Bee Handycrafts. Jumlah kipas terjual dalam sebulan pun bisa mencapai 2000 pcs, harga yang ditawarkan pun cukup menarik mulai dari Rp 12.500 hingga jutaan rupiah.
“Untuk harga dan kualitas kipas Bee Handycrafts sesuai sekali, apalagi banyak ibu pejabat yang pakai Kipas Bee. Bahannya kayu namun ringan,” ucap Vida salah satu penggemar kipas bee
Sebuah perusahaan atau UKM dalam perkembangan bisnisnya tidak afdol apabila tidak melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan konsep serta tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai rasa tanggung jawabnya terhadap sosial serta lingkungan di mana perusahaan itu berdiri, seperti menyediakan pelatihan kerajinan dan kewirausahaan. Ibu Gek Mas menerangkan hingga kini Bee Handycrafts membagikan ilmunya kepada penghuni penjara dan anggota pramuka guna meningkatkan kreatifitas dan menciptakan lapangan kerja nantinya.
“Tau Bee Handy itu dari majalah Femina dan saat pemilihan Finalis Femina. Designnya bagus dan pas untuk kundangan apalagi acaranya resmi cocok bawa kipas bee kemana mana,” ujar Ibu Nenik salah satu konsumen setia Bee Handycrafts
Ibu Gek Mas berharap kedepannya, Bee Handycraft mampu memperoleh orderan setiap bulannya, dan ingin membuat usaha dengan sistem koperasi, serta ingin memotivasi seluruh anak muda. (RAA7)