Denpasar – Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat, begitu juga dengan perkembangan zaman yang mulai melewati batasan budaya yang selama ini sudah ada. Hal ini semakin mengkhawatirkan masyarakat luas, bagaimana tidak, dengan adanya perkembangan jaman tentu saja berdampak pada hal yang negatif untuk remaja yang nantinya akan menjadi penerus bangsa.
Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah kriminalitas setiap tahunnya di Indonesia. Hal ini telah melahirkan berbagai gerakan gerakan yang di selenggarakan untuk mengatasi permasalahan terkait dengan permasalahan moral dan sikap remaja saat ini.
Dalam menanggulangi hal tersebut Pemerintah Kota Denpasar yang bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Kota Denpasar menyelenggarakan kegiatan Malam Renungan AIDS NUSANTARA 2017 “Ending AIDS Together” yang di selenggarakan di Taman Kota Lumintang pada tanggal 28 Mei 2017.
Kegiatan ini berlangsung bersama siswa dan siswi KSPAN kota denpasar dan juga di meriahkan dengan penampilan bondres dan juga penampilan dari masing-masing siswa dan siswi dari sekolahnya masing-masing.
Nonik Sugita Dewi seorang siswi yang mengikuti organisasi KSPAN di SMPN 8 Denpasar mengatakan bahwa acara yang di buat sedemikian rupa ini sangat bermanfaat untuk remaja dan juga bahkan orang dewasa untuk mengetahui bagaimana pentingnya mencegah penyakit HIV/AIDS saat ini.
“Kalau saya sih memang tertarik mengikuti kegiatan positif ini karena memang memberikan pengetahuan yang lebih untuk saya, dan juga bisa dijadikan bekal saya dalam bersosialisasi di dunia yang lebih luas nantinya. Bukan hanya itu saja, saya juga belajar dari sini bagaimana bersosialisasi yang baik tanpa mengucilkan seseorang yang terkena virus HIV/AIDS,” ungkap Nonik.
Dewa Ayu Nanda salah seorang pengisi acara dalam kegiatan tersebut sangat bersemangat berpartisipasi dalam kegiatan ini di karenakan hal ini bermanfaat tidak untuk satu orang saja namun masyarakat luas.
“Saya sangat berterimakasih diberikan kesempatan untuk ikut memeriahkan kegiatan ini dan juga saya berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini, masyarakat mampu memahami bagaimana mencegah HIV tersebut dan juga tidak mengucilkan penderita HIV tersebut,” ungkap Ayu saat di wawancara.
Respon yang di dapat dari kegiatan ini sangatlah positif, dapat di lihat dari banyaknya masyarakat umum dan juga siswa siswi yang datang untuk menyaksikan dan juga sekaligus berpartisipasi dalam kegiatan ini dan juga diharapkan kegiatan seperti ini di adakan setiap tahunnya agar dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang HIV/AIDS. (AAD7)