Penjor Pengerebongan: Penjor Megah Karya Kreativitas Pemuda Kesiman

Pemuda Stt. Binnayaka Dharma Banjar Ujung, Kesiman, sedang membuat hiasan yang akan di pasang pada penjor dari Banjar Ujung Kesiman. (21/04) (SIV7)

Pada bagian penjor ini diberi hasil bumi berupa padi, buah nanas, buah pisang, dan kelapa yang merupakan lambang dari kemakmuran. (21/04) (SIV7)

Kerangka penjor hiasan bagian bawah yang dibuat oleh pemuda Banjar Kedaton, Kesiman. (21/04) (SIV7)

Suasana pemasangan penjor di Jalan Wr. Supratman, Kesiman, Denpasar, tepatnya di depan Pura Pengerebongan, Sabtu (22/04) (SIV7)

Sepanjang Jalan Wr. Supratman tepatnya di sekitar Pura Pengerebongan ditutup mulai pukul 15.00 WITA, pada Sabtu (22/04) (SIV7)

Pemuda Desa Adat Kesiman yang sedang bergotong-royong mendirikan penjor. (22/04) (SIV7)

Penjor yang telah berdiri kokoh di depan Pura Pengerebongan. (22/04) (SIV7)

Sekitar 35 penjor berdiri tegak di sepanjang Jalan Wr. Supratman, Kesiman, Denpasar. (23/04) (SIV7)

Salah satu penjor yang terletak di depan Puri Kesiman. (23/04) (SIV7)

Upacara Ngiring yang dilakukan oleh warga Desa Adat Kesiman yang merupakan rangkaian dari upacara adat di Pura Pengerebongan, Kesiman, Denpasar, pada Minggu (23/04) (SIV7)

Fun Camp, Ajak Anak SMP Peringati Hari Bumi

FUN: Peserta Zetizen Junior Camp foto bersama di salah satu spot BOF usai menyelesaikan lomba recycle challenge, Minggu (30/04) (fir3)

             Denpasar – Dalam rangka memperingati hari bumi, zetizen bali gelar zetizen junior camp selama dua hari pada 29-30 April 2017. Bergerak di bawah naungan Jawa Pos Radar Bali, kegiatan ini digelar dengan melibatkan anak-anak SMP kota Denpasar. Kegiatan yang bertajuk fun camp ini digelar di Bali Outbond and Farmstay (BOF), Baturiti, Tabanan.

             Mengusung tema tentang Zetizen Junior Camp: Tribute to the Earth, acara ini dimeriahkan dengan berbagai lomba kreatif. Dengan memperebutkan juara individu dan umum, lomba yang digelar yaitu Idea Writing Challenge dan Recycle Challenge. Peserta ditantang mengerjakan semua perlombaan secara on the spot.

               “Peserta ditantang untuk mengerahkan segala kreativitas dan ide dalam Idea Writing Challenge. Untuk Recycle Challenge, peserta dibagi dalam tim dan diberikan bahan pokok berupa botol plastik serta kardus bekas. Peserta harus bisa menyulapnya menjadi barang yang berguna,” papar Nurafida Kemala Hapsari selaku ketua panitia pelaksana kegiatan ini.

            Fida mengatakan, kegiatan fun camp ini memiliki agenda lumayan padat. Meskipun demikian, acara ini dikemas dalam kegiatan-kegiatan yang menarik. Seperti pada hari pertama, peserta diajak trekking menyusuri kawasan perkebunan BOF dan menyelesaikan berbagai perlombaan. Semua acara pada hari pertama ditutup dengan malam api unggun yang diikuti oleh semua peserta dan kru. Sedangkan pada hari kedua, acara ringan seperti pemberian games dan pengumuman kejuaraan.

                “Acara ini kami kemas sedemikian rupa, intinya mengajak anak-anak peduli alam dengan acara yang fun. Begitu juga dengan pemilihan tempatnya, sengaja kami pilih tempat yang jauh dari perkotaan. Selain agar benar-benar merasakan kegiatan di alam, peserta juga bisa refreshing,” tandas Fida.

                Adapun pemenang yang mendapatkan top three pada kegiatan ini yaitu, SMP Harapan Nusantara, SMP Albanna dan MTs. Alam Jamur. “Senang mengikuti acara ini, meskipun ada perlombaannya, tapi acaranya tetap fun. Apalagi suasana tempatnya bagus,” ungkap Melya Handayani. (jnt3)

Pemilihan Duta Pariwisata Jadi Puncak HUT Kabupaten Gianyar

GRANDFINAL: Penampilan 10 finalis jegeg bagus Gianyar di Panggung Balai Budaya Gianyar, Sabtu (29/04). (psw3)

           Gianyar – Open Stage Balai Budaya Gianyar menjadi saksi perhelatan Pemilihan Duta Pariwisata Kabupaten Gianyar pada Sabtu, 29 April 2017 sebagai puncak HUT Kabupaten Gianyar. Acara yang dibuka langsung oleh Bupati Kabupaten Gianyar Anak Agung Gede Agung Bharata, S.H. merupakan acara tahunan yang dilakukan guna memilih Jegeg dan Bagus Kabupaten Gianyar 2017 sebagai duta pariwisata.

            Kegiatan tersebut menjadi wadah penyaluran potensi dan peningkatan sumber daya manusia khususnya generasi muda yang nantinya dapat memajukan pembangunan pariwisata di Kabupaten Gianyar.

              Dalam sambutannya, Agung Bharata berpesan agar dalam pemilihan selanjutnya terdapat materi tambahan tentang lingkungan, bisnis dan heritage atau warisan.

           Selempang Jegeg dan Bagus Kabupaten Gianyar malam tadi diberikan kepada Jegeg Ni Kadek Sukma Apti Pratiwi yang berasal dari Kecamatan Tegalalang dan Bagus Putu Dipta Priyatna yang berasal dari Kecamatan Ubud. Keduanya dihadiahi uang tunai 10 juta rupiah, piala dan piagam. Selanjutnya, keduanya akan mengemban tugas sebagai duta pariwisata Kabupaten Gianyar selama satu tahun ke depan. (psw3)

Taman Janggan: Jadi Ajang Family Time

                 Denpasar – Taman Janggan yang berlokasi di jalan Raya Puputan didirikan pada tanggal enam Januari tahun 2017 dan diresmikan oleh Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta. Taman Janggan banyak dikunjungi oleh warga Denpasar karena selain tempat ini baru bagi masyarakat, terdapat area bermain anak yang menarik dan dapat menjadi tempat bersantai bagi keluarga.

Salah satu yang paling menonjol dari Taman Janggan adalah arena bermain anak yang memiliki perosotan, ayunan, dan jungkat-jungkit. Selain itu alas dari Taman Janggan sendiri berupa spons ati dengan tujuan agar anak-anak tetap aman saat bermain. (23/02) (fir3)

Salah satu anak sedang mencoba melewati terowongan dengan berhati-hati. Terowongan ini terdapat di bagian tengah perosotan dan berfungsi juga sebagai jalan keluar-masuk. (23/02) (fir3)

Terlihat anak-anak yang sedang berdesakan untuk turun melalui perosotan. Menariknya, mereka tetap bergiliran dan tidak saling serobot. (23/02) (fir3)

Meskipun ramai, mereka tetap turun satu -persatu secara bergiliran. (23/02) (fir3)

Di perosotan yang lebih kecil, terlihat sang kakak sedang mengulurkan tangan untuk mengajak adiknya meluncur bersama-sama. (23/02) (fir3)

Ekspresi bahagia terpancar dari wajah anak kecil yang sedang mencoba bermain gelembung yang disediakan oleh penjual mainan. (23/02) (fir3)

Seorang anak sedang bermain ayunan sambil melihat ke arah orangtuanya yang sedang menunggu di pinggir taman. (23/04) (fir3)

Sambil menunggu anak-anaknya bermain, para orangtua duduk di pinggir taman sambil bermain handphone. (23/02) (fir3)

Ada juga orangtua yang ikut menemani anaknya bermain. Seperti bapak ini yang sedang mendampingi anaknya bermain jungkat-jungkit. (23/02) (fir3)

Selain menunggu, ada juga orangtua yang menyuapi anaknya selepas bermain. (23/02) (fir3)

Taman Janggan membawa kesan tersendiri bagi setiap keluarga yang datang ke sana. Terlihat keceriaan tak hanya ditunjukkan oleh anak-anak saja, namun kebahagiaan juga nampak pada ekspresi orang tua mereka. (23/02) (fir3)

 

Peringati Hari Tari Sedunia, Legian Gelar Pementasan Tari

SEMARAK: Anak-anak dari Desa Adat Legian sedang menari kontemporer di Pantai Padma, Legian, Sabtu (29/04). (psw3)

               Badung – Hari Tari Sedunia diperingati setiap 29 April. Momen ini dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Adat Legian untuk menggelar pementasan tari bertajuk Peringatan Hari Tari Sedunia Legian 2017 bertempat di Pantai Padma, Legian, Kuta, (29/04).

            Jenis tari yang dipentaskan adalah tari kontemporer yang diikuti oleh 150 partisipan yang berasal dari delapan komunitas tari yang tersebar di seluruh Provinsi Bali dan juga anak-anak Desa Adat Legian. Pelopor kegiatan ini dari Sanggar Tari Taksu Murti Kemanisan merupakan sanggar kesenian Bali yang ada di Desa Adat Legian.

                 Tak hanya masyarakat setempat yang mendukung kegiatan ini, wisatawan asing pun ikut larut dalam pementasan tari. Latar belakang  pementasan tari ini yaitu matahari terbenam dan deburan ombak Pantai Padma. Hal itu terlihat dari tingginya antusiasme wisatawan untuk menyaksikan pementasan tari tersebut.

             “Aparat Desa sangat mendukung kegiatan ini dan membuat event yang dapat menarik wisatawan sangat perlu dilakukan, mengingat Bali adalah daerah pariwisata”, terang Sunadi selaku aparat Desa Legian.

                Melalui kegiatan tersebut diharapkan seni tari dapat terus dicintai dan digemari masyarakat serta apresiasi terhadap seniman dapat ditingkatkan lagi. (psw3)

Pentas Cilik, Wadah Kreasi Menumbuhkan Percaya Diri

AKSl: Beberapa anak sedang beraksi di atas panggung fashion show Pentas Cilik DCC yang bertempat di Gedung Ksirarnawa, Art Centre, Denpasar, Sabtu (29/04). (dfn3)

              Denpasar – Puluhan siswa taman kanak-kanak hingga siswa kelas 5 sekolah dasar berlenggak lenggok tampil diatas panggung mengikuti acara fashion show yang diselenggerakan oleh Yayasan Denpasar Children Centre (DCC). Acara yang bertajuk Pentas Cilik Denpasar Children Centre ini berlangsung pada hari Sabtu, 29 April 2017 bertempat di Gedung Ksirarnawa, Art Centre.

                  “Acara ini bertujuan untuk memberikan wadah kepada anak-anak sekolah dari playgroup, TK, dan SD untuk mengekspresikan bakat minat dan juga melatih kepercayaan diri agar keseimbangan sosial emosional dengan intelegensial mereka terjaga,” tutur Agung Suryawan Wiranata selaku ketua Yayasan Denpasar Children Centre.

              Latar belakang dari Pentas Cilik ini adalah untuk melatih kedisiplinan antar siswa, karena melalui kegiatan ini mereka dilatih untuk bekerjasama dalam sebuah tim. Selain itu mereka juga diajarkan untuk menahan ego masing-masing. Sesuai  dengan motto yang diusung DCC yaitu, Denpasar Children Centre Is The Great Place For Learning and Having Fun. Dengan kegiatan ini siswa tidak hanya dituntut untuk belajar tapi juga bersenang-senang, yaitu melalui sebuah pementasan, camping dan student exchange program.

         Melalui Pentas Cilik ini diharapkan siswa playgroup hingga TK, mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab dan menarik minat siswa untuk datang ke sekolah. Sedangkan untuk siswa SD dari kelas 1-5 mempunyai kesempatan mengikuti student exchange setiap tahunnya ke Australia.

             “Selama 10 hari mereka belajar di salah satu sekolah di Brisbane, kemudian diikuti dengan tour ke berbagai tempat-tempat wisata yang ada di Brisbane dan Sydney. Mereka perginya tidak ditemani orang tua, melainkan ditemani guru-guru mereka. Hal ini bertujuan agar siswa belajar mandiri,” tutur Agung.

              Agung juga menambahkan kegiatan Pentas Cilik ini mendapat respon yang positif dari orang tua siswa.  Tepat pada tahun ini adalah kali ke tiga belas sejak kegiatan Pentas Cilik pertama kali diadakan tahun 2004. (dfn3)

Ngerebeg: Pawai Meriah Bertabur Budaya

Tradisi ngerebeg yang merupakan ikon budaya Desa Tegallalang turut ambil bagian dalam pelaksanaan pawai HUT Gianyar 2017. (18/04) (dfn3)

Kode PPD yang menandai Desa Tegallalang sebagai salah satu peserta pawai HUT Gianyar 2017. (18/04) (dfn3)

Ekspresi ceria seorang remaja yang mengikuti iring-iringan pawai ketika HUT Gianyar 2017. (18/04) (dfn3)

Gamelan, alat musik wajib yang pasti dijumpai dalam pawai. (18/04) (dfn3)

Seorang bapak yang turut ambil andil menjadi bagian dari salah satu Sekaa Gong dalam pawai HUT Gianyar 2017. (18/04) (dfn3)

Tidak hanya anak muda, partisipasi dari peserta lanjut usia juga terlihat dalam suasana pawai di pusat kota Gianyar. (18/04) (dfn3)

Barisan peserta pawai yang menjunjung hasil bumi yang biasanya berupa buah-buahan sebagai simbolis persembahan dalam suatu kegiatan upacara, biasa disebut gebogan/pajegan. (18/04) (dfn3)

Salah satu persembahan yang terlihat dalam barisan peserta pawai HUT Kota Gianyar 2017. (18/04) (dfn3)

Ras Luar Menyebar, Ras Kintamani Terancam

PENJAGA: salah satu anjing ras kintamani milik warga kintamani, Bangli yang dipelihara untuk menjaga rumah pemiliknya, Minggu (16/04). (jnt3)

            Denpasar – Menjadi salah satu tanda pengenal suatu daerah, anjing ras kintamani bangli menunjukkan eksistensinya. Ya, nama ras anjing yang tidak asing lagi di dengar ini kini mulai menggaet perhatian pecinta anjing. Sayangnya, ras yang berasal asli dari Kintamani, Bangli ini mengalami berbagai ancaman. Salah satunya mempertahankan kemurnian ras aslinya.

            “Kedatangan ras luar yang dikawinkan dengan ras kintamani ini diduga menjadi salah satu faktor yang bisa mengancam kemurnian anjing ras kintamani. Jika hal ini tidak mendapat dukungan dari semua pihak dan terus seperti ini, takutnya akan berpengaruh terhadap fenotipe anjing ras kintamani itu sendiri dan bisa saja ada perubahan pada ras itu,” tutur Drh. I Made Kardena , S. KH., MVS selaku Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Baca lebih lanjut

1000 Rejang Renteng Buka Festival Semarapura III

BERBARIS: Para penari Rejang sedang bersiap-siap menari secara massal di Lapangan Puputan Klungkung, Jumat (28/04). (fir3)

              Semarapura – Semarak perayaan festival semarapura III yang digelar pada Jumat (28/04) dibuka dengan penampilan Adi Merdangga. Kemudian dilanjutkan dengan digelarnya tari massal yaitu 1000 penari Rejang Renteng. Digelar di perempatan Catus Pata, acara yang mengusung tema tentang Gema Santi ini dibuka oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.

          Suwirta menyatakan, kegiatan ini merupakan gabungan acara peringatan hari puputan klungkung, festival, dan Job Fair. Acara ini akan berlangsung dari 28 April sampai 2 Mei 2017. Tak hanya menghadirkan beberapa artis lokal, tapi juga mengundang artis nasional.

        Dalam sambutannya, Suwirta mengungkapkan acara yang memiliki berbagai rangkaian ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Salah satunya, acara ini diramaikan dengan kehadiran puluhan stand.

        “Acara yang terdiri dari berbagai rangkaian ini menghabiskan pengeluaran sebanyak 1,5 Miliar. Melalui festival ini kami berharap bisa menjadi cara untuk mempromosikan potensi yang dimiliki Kabupaten Klungkung,” tandasnya.

            Para penari Rejang Renteng pun tak kalah semangat. Seperti yang diungkapkan  salah satu penari Rejang Renteng, Ari Suseni mengatakan sudah melakukan persiapan latihan menari selama seminggu. Untuk latihannya pun, setiap penari dibagi-bagi menurut kecamatan.

           “Kalau saya mewakili sekolah, jadi latihannya di Balai Budaya. Penari-penari itu dipilih dari UPD, ibu-ibu PKK, dan guru-guru. Selain itu dibedakan juga dari per kecamatan, ada kecamatan Banjarangkan, Dawan, Klungkung dan Nusa Penida,” tutupnya. (jnt3)

Uniknya Tradisi Penolak Bala di Desa Batuan

GEMULAI: Para penari sedang menarikan tari Rejang Sutri di Wantilan Pura Puseh lan Pura Desa Batuan, Gianyar, (01/04). (ast3)

               Gianyar – Bagaimanakah, suatu tarian  menjadi sebuah tradisi untuk menolak bala (bahaya, dalam Bahasa Bali)? Di desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar Provinsi Bali. Terdapat suatu tarian yang dipentaskan enam bulan sekali. Tepat pada saat sasih (bulan:red) kelima kalender Bali (bulan November) sampai sasih kesanga atau kesembilan (bulan Maret) dua tarian yang bernama Rejang Sutri dan Rejang Bogolan ini dipentaskan. Pertunjukan dimulai pada pukul 19:00 WITA sampai selesai. Dengan dua perbedaan Rejang Sutri Mepayas (berhias) pada hari raya kegaamaan tertentu dan tarian Rejang Bogolan (memakai pakaian adat ke pura) setiap hari selama enam bulan. Baca lebih lanjut